TPA Dadapan berlokasi di jalan raya Pacitan-Solo memiliki lahan seluas lima hektare. Saat Anda memasuki kawasan TPA itu tidak ada kesan kumuh dan tidak berbau. Berbagai pohon ditanam dengan rapi di tanah lapang yang ada di dekat gerbang TPA. Beberapa bangunan berdiri sepanjang jalan menuju ke tempat pembuangan akhir.
Jalan dari gerbang hingga tempat pembuangan berbeton dan bersih dari sampah. Biasanya, di TPA radius 500 meter bau busuk sudah menyengat hidung, tetapi di TPA Dadapan tidak. Anda bisa leluasa menghirup udara segar dengan radius 500 meter dari pusat pembuangan sampah.
Tetapi, tidak dipungkiri ketika berada dekat dengan tempat pembuangan memang bau sampah pasti tercium. Namun jika dibandingkan dengan TPA lainnya tentu TPA Dadapan bisa diadu.
Saat berjalan-jalan menuju ke TPA, Anda bisa berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor. Pemandangan di sekeliling TPA yang berupa perbukitan hijau menambah kenyamanan mata.
Berada di lokasi tempat bertumpuknya sampah, Anda akan disuguhi pemandangan yang indah. Yaitu pemandangan laut selatan yang biru dengan perbukitan hijau menjadi kombinasi yang menarik untuk dipandang. Anda pun bisa saja tersihir dengan pemandangan indah itu dan melupakan bahwa Anda sedang berada di tempat pembuangan sampah.
Anda bisa menikmati gulungan ombak yang berada di pantai Teleng Ria dan pantai Pancer Door. Sesekali Anda juga bisa melihat perahu penumpang yang keluar masuk ke Teluk Pacitan.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pacitan, T. Andi Faliandra, mengatakan Pemkab Pacitan ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap TPA berubah. Bahwa TPA tidak melulu menjadi tempat yang kotor, bau, dan kumuh. Namun, TPA juga bisa menjadi tempat yang bersih dan asyik untuk dikunjungi.
Andi menyampaikan untuk mengubah kondisi tersebut butuh perjuangan yang cukup serius. Butuh konsistensi dan penataan serta pengelolaan TPA yang baik supaya tempat pembuangan akhir bisa lebih menarik.
“TPA Dadapan bisa dikatakan TPA yang tidak bau, meskipun kalau kita mendekat tetap bau sampah, karena untuk menghilangkan 100% kan tidak bisa. Tetapi dibandingkan TPA lain, Dadapan tentu lebih unggul,” jelas dia saat ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, Senin (1/8/2016).
Pemkab Pacitan, kata dia, juga berencana membangun taman keanekaragaman hayati di kawasan TPA Dadapan. Direncanakan tahun ini mulai dibangun dan tahun depan bisa difungsikan. Taman keanekaragaman hayati itu berisi berbagai tumbuhan langka dan tumbuhan buah.
Menurut dia, dengan dibangunnya taman tersebut tentu akan menjadikan TPA Dadapan sebagai lokasi wisata dan lokasi pendidikan lingkungan. “Tujuannya salah satunya untuk menarik wisatawan, selain juga untuk mengikis anggapan TPA yang kumuh dan tidak layak dikunjungi,” kata Andi.
Dia menyampaikan saat ini banyak pegiat lingkungan dan anak-anak yang memanfaatkan kawasan TPA Dadapan sebagai tempat pelatihan dan pedidikan lingkungan. Di kawasan TPA Dadapan ada beberapa bangunan yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lingkungan.
“TPA Dadapan juga menjadi salah satu faktor pendukung Pacitan mendapatkan penghargaan Adipura pada tahun 2016,” ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar